Seperti hari-hari sebelumnya warga kota Tentena di Kecamatan Pamona Puselemba memulai aktivitas mereka di Kamis pagi yang cerah, 31 Juli 2025. Sementara di Taman Kota Tentena, terlihat kegiatan yang berbeda dan menarik perhatian warga lainnya, ketika anak-anak sekolah yang datang dari delapan sekolah dasar berbeda mulai berdatangan dengan menggunakan berbagai atribut yang unik pada pakaian mereka. Kehadiran para siswa beserta guru-guru mereka untuk mengikuti kegiatan Karnaval yang mengawali rangkaian kegiatan dalam Festival Mosintuwu 2025 akan berlangsung selama tiga hari hingga Sabtu, 2 Agustus 2025.

Jelo salah seorang siswa mengatakan dia dan teman-temannya dari dari Sekolah Dasar Negeri 2 Tentena pagi itu datang dengan mengenakan pakaian sekolah yang dibalut dengan atribut dedaunan kering seperti jagung, daun pisang, nangka termasuk rajutan dedanauan yang dijadikan penutup kepala.

“Pakai daun pisang yang dibuat ibu guru,” kata Jelo yang pagi itu mengaku bersemangat untuk mengikuti Karnaval.

“Pakai daun bunga, ada daun nangka, rasanya senang dan berharap bisa dapat juara,” harap Rifina, seorang siswa yang juga berasal dari SDN 2 Tentena.

Menurut para guru yang turut hadir di Taman Kota Tentena mengungkapkan sejumlah besar persiapan telah dilakukan untuk mengikuti kegiatan Karnaval sejak mendapatkan undangan dari Institut Mosintuwu. Andeanus Kalae seorang pejabat Kepala Sekolah SDN 6 Tentena menilai kegiatan karnaval yang diselenggarakan hari itu diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa saat tampil dihadapan orang banyak.

“Pengalaman bagi anak-anak, kegiatan ini dan juga nanti mereka bisa aplikasikan ketika mereka berada di sekolah, di rumah,” kata Andeanus Kalae yang ditemui disela-sela persiapan jelang Karnaval.

Tepat pukul 9.00 WITA, kegiatan Karnaval dimulai yang terbagi atas delapan rombongan sekolah yang mulai berjalan kaki menuju lokasi festival Mosintuwu.

Sepanjang perjalanan sejauh dua kilometer guru-guru dan para orang tua ikut serta berjalan kaki. Berbagai aktraksipun ditampilkan dengan membunyikan alat musik seperti gong.

“Anak-anak sangat senang sekali dan tetap semangat,” kata Jein Basompe, guru dari SDN 2 Tentena saat berada di depan SMA GKST 1 Tentena. Menurutnya melalui kegiatan itu akan meningkatkan kesadaran pelajar untuk mengampanyekan pentingnya pelestarian alam dan situs-situs budaya di Poso.

Ibu Neni salah seorang warga pendatang dari pulau Jawa yang tinggal di Tentena menilai kegiatan karnava tersebut sangat menarik untuk disaksikan, karena menampilkan budaya dan adat istiadat poso.

“Secara kultur kita bisa melihat pakaian adat Pamona, anak saya juga ikut karnaval, jadi kayak bangga anak saya juga bisa ikut merasakan, salah satunya ikut melestarikan budaya lokal. Sangat bagus, kalau bisa -karnaval- ini tiap tahun ada,” ujar Neni.

Ketua Institut Mosintuwu, Lian Gogali menjelaskan Festival Mosintuwu 2025 mengangkat tema  Taman Bumi yang menjadi salah satu ajang untuk mengenalkan sebagian dari kekayaan alam di Kabupaten Poso.

“Dalam kegiatan Karnaval ini menjadi ruang untuk mengekspresikan keragaman hayati, tradisi budaya, dalam berbagai bentuk dengan menampilkannya di jalan Kota Tentena, start dari Taman Kota menuju lokasi festival di Yosi, Kelurahan Pamona,” jelas Lian Gogali.

Rombongan karnaval yang kemudian tiba di lokasi festival kemudian melakukan sejumlah kegiatan seperti gerak kolektif serta mengunjungi berbagai stand utamanya Taman Baca yang menawarkan berbagai bahan bacaan, dan kegiatan mewarnai.*