Subscribe to Updates
Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.
Penulis: Festival Mosintuwu
Mengangkat tema Taman Bumi Tapak Tektonik di Jantung Sulawesi, Festival Mosintuwu menjadi salah satu ajang untuk mengenalkan sebagian dari kekayaan alam di Kabupaten Poso. “Di kegiatan ini pengunjung bisa belajar mengenal apa saja yang ada dipermukaan dan dibawah perut bumi yang berusia jutaan tahun lampau yang membentuk bumi kita saat ini,” jelas Ketua Institut Mosintuwu, Lian Gogali. Menurut Lian, di Kawasan Geopark Poso, batuan membawa sejarah, membentuk kisah, menyampaikan cerita yang menakjubkan. Batuan membawa sejarah pembentukan bumi yang dipijak jutaan tahun yang lalu. Festival Mosintuwu 2025 yang digelar pada 31 Juli hingga 2 Agustus 2025 yang lalu memberikan ruang bagi…
Seperti hari-hari sebelumnya warga kota Tentena di Kecamatan Pamona Puselemba memulai aktivitas mereka di Kamis pagi yang cerah, 31 Juli 2025. Sementara di Taman Kota Tentena, terlihat kegiatan yang berbeda dan menarik perhatian warga lainnya, ketika anak-anak sekolah yang datang dari delapan sekolah dasar berbeda mulai berdatangan dengan menggunakan berbagai atribut yang unik pada pakaian mereka. Kehadiran para siswa beserta guru-guru mereka untuk mengikuti kegiatan Karnaval yang mengawali rangkaian kegiatan dalam Festival Mosintuwu 2025 akan berlangsung selama tiga hari hingga Sabtu, 2 Agustus 2025. Jelo salah seorang siswa mengatakan dia dan teman-temannya dari dari Sekolah Dasar Negeri 2 Tentena pagi…
FESTIVAL Mosintuwu 2025 telah usai. Selama tiga hari penuh, sejak 31 Juli hingga 2 Agustus, Kota Tentena menjadi ruang perayaan yang hidup. Merayakan bumi, budaya dan keberagaman yang tumbuh dari akar. Seiring tenda-tenda dibongkar dan panggung-panggung dibersihkan, para peserta kembali ke rumah masing-masing, membawa pulang rasa dan semangat baru. Sebanyak 20 lebih rangkaian kegiatan mewarnai hajatan dua tahunan ini. Festival dibuka dengan karnaval yang semarak, dimulai dari Taman Kota Tentena dan berakhir di Jalan Yosi, lokasi utama festival. Ratusan siswa SD dan SMP para guru, hingga anggota Tim Jelajah Geopark, ikut meramaikan parade. Mereka mengenakan kostum bertema alam dan budaya, membawa…
FESTIVAL Mosintuwu 2025 yang mengambil tema tentang Geopark Poso ikut memberi ruang bagi kehidupan ekonomi rakyat kecil untuk tumbuh. Sejak awal, panitia merancang agar festival ini menjadi ladang rezeki bukan sekadar tontonan. Para pelaku usaha kecil, utamanya perempuan dari desa-desa sekitar, diundang untuk membuka lapak di arena festival. Tapi partisipasi mereka bukan hanya tempelan. Panitia memastikan mereka yang terlibat, pulang membawa lebih dari sekadar pengalaman melainkan keuntungan yang nyata. Salah satu cara yang dilakukan adalah menerbitkan uang woyo, mata uang khusus yang hanya berlaku selama festival berlangsung. Uang ini tidak bisa digunakan di luar area festival, memastikan agar perputaran ekonomi tetap…
Festival Mosintuwu kembali digelar tahun ini tepatnya 31 Juli hingga 2 Agustus 2025 di Yosi, Kelurahan Pamona, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten Poso. Tahun ini tema yang diusung adalah Taman Bumi (Geopark). Mengangkat tema “Taman Bumi Poso “ di Festival Mosintuwu adalah upaya untuk memperkenalkan dan menguatkan konsep pembangunan berkelanjutan di kawasan yang memiliki keragaman geologi, keanekaragaman hayati, dan kekayaan tradisi budaya. Ini adalah tahun ke-6 gelarannya. Setiap tahun tema yang dipilih selalu berbeda. Kali pertama diselenggarakan pada 2016, festival ini bernama Festival Hasil Bumi. Penggantian nama dari Festival Hasil Bumi menjadi Festival Mosintuwu bertujuan untuk menguatkan akar kebudayaan dan visi…
Perkenalkan, nama saya Ayub Jems Mamangkey, biasa dipanggil Ayub, berdomisili di kota Tentena, Sulawesi Tengah, Indonesia. Saat ini saya sedang menempuh pendidikan dan sebagai aktivis mahasiswa di Universitas Kristen Tentena. Saya adalah musisi pendatang baru di Tentena yang mulai aktif berkarya sebagai anggota di band Floren.idn sejak tahun 2024. Saat ini, saya terlibat dalam proyek animasi bersama Kak Febri Lumanga berjudul “Semesta Megalitika”, yang merupakan bagian dari rangkaian perjalanan Jelajah Geopark 2025. Karya ini akan diluncurkan dan ditampilkan secara live dalam Festival Mosintuwu 2025. Bagi saya, setiap karya adalah ruang untuk menyuarakan identitas, merawat warisan budaya, dan menyambungkan kembali manusia…